ACARA X
Imitasi Perbandingan Gen
A.
Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan
praktikum : Membuktikan kebenaran suatu percobaan yang dilakukan chisquare list.
2. Hari,
tanggal praktikum : Kamis, 13 Desember 2012
3. Tempat
praktikum : Laboratorium Biologi, FKIP, Universitas Mataram
B.
Landasan Teori
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan
percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat
ini dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hokum Mendel I. Sesungguhnya di
masa hidup Mendel belum mengetahui sifat keturunan modern, belum diketahui
adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukneat yang membina bahan genetik
itu. Mendel menyebut bahan genetik itu hanya factor penentu (determinant) atau
disingkat dengan faktor. Hokum Mendel I berbunyi tenntang pemisahan gen sealel.
Dalam bahasa inggris disebut “segregation of allelic genes”. Hokum ini disebut
juga hokum segregasi. Berdasarkan percobaan menyilang 2 individu yang memiliki
1 karakter berbeda: monohybrid. Peristiwa pemisahan alel ini terlihat ketika
pembuatan gamet individu yang memiliki genotype heterozigot, sehingga tiap
mengandung salah satu alel itu (Suryo, 1984: 15).
Dalam suatu percobaan, jarang sekali ditemukan hasil yang tepat betul,
karena selalu saja ada penyimpangan. Yang merjadi masalah ialah berapa banyak
penyimpangan yang masih bisa kita terima. Menurut perhitungan para ahli
statistic tingkat kepercayaan itu adalah 5% yang masih dianggap batas normal
penyimpangan. Untuk percobaan genetika sederhana biasanya dilakukan analisis
chisquare (Nio, 1990: 25).
Peluang menyangkut derajat kepastian apakah suatu kejadian atau tidak.
Dalam ilmu fenotika ilmu genetika, segregasi dan rekombinasi gen juga
didasarkan pada hokum peluang. Rasio persilangan heterozigot adalah 3 : 1 jika
sifat tersebut diturunkan secara dominan penuh. Jika terjadi persilangan dan
hasilnya tidak sesuai dengan teori, kita dapat menguji penyimpangan ini dengan
uji chisquare dengan rumus sebagai berikut: x² = ( Bimasraf, 2009: 1).
Imitasi perbandingan gen
pada semua makhluk hidup memiliki sift terun temurun sebab setiap individu
berasal dari individu yang semacam genetic adalah ilmu yang mempelajari
sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah.
Gen memiliki beberapa sifat diantaranya, sebagai materi tersendiri yang
terdapat dalam kromosom, mengandung informasi genetika dan dapat menduplikasi
diri pada pembelahan sel. Orang yang pertama kali mempelajari sifat-sifat keturunan
adalah Haekal (1886), tiap organism hidup dikendalikan oleh sepasang factor
keturunan yakni factor lingkungan dan bawaan sejak lahir (Anonim, 2005: 1).
C. Alat
dan Bahan
1.
Alat : a. 2 kantong baju praktikum
b. 50 kancing genetika warna merah
(dominan)
c. 50 kancing genetika warna putih
(resesif)
2. Bahan : -
D. Cara Kerja
1. Percobaan
dengan data intermediet
a. menyiapkan kancing genetika
merah dan putih masing-masing sebanyak 50 biji,
b. Menghitung kancing genetika
merah dan putih masing-masing sebanyak 25 biji kemudian mencampurnya (merah +
putih = 50 biji),
c. Memasukkan kancing genetika
merah dan putih yang berjumlah 50 biji kekantung kantong kanan dan sisanya
kekantong kiri,
d. mengambil masing-masing kancing genetika dikantong kanan dan kiri
sebanyak 50 kali secara bersamaan, dengan ketentuan jika keduannya berwarna
merah maka symbol (MM), jika salah satu berwarna merah maka symbol (Mm), dan
jika keduannya berwarna putih maka symbol (mm), kemudian mencatat hasilnya,
e. Mangulangi langkah b dan d
sekali lagi untuk percobaan yang kedua.
2. Percobaan dengan data dominan
a.
Menyiapkan kancing genetika merah dan putih
masing-masing sebanyak 50 biji,
b.
Menghitung kancing genetika merah dan putih
masing-masing seanyak 25 biji kemudian mencampurnya (merah + putih = 50 biji),
c.
Memasukkan kancing genetika merah dan putih yang
berjumlah 50 biji kekantong kanan dan sisanya kekantong kiri,
d.
Mengambil masing-masing 1 kancing genetika di
kantong kanan dan kiri sebanyak 50 kali secara bersamaan, dengan ketentuan jika
keduannya berwarna merah maka simbol (MM), jika salah satu berwarna putih maka
simbol (Mm), jika keduannya berwarna putih maka simbol (mm), kemudian mencatat
hasilnya,
e.
Mengulangi langkah b dan d sekali lagi untuk
percobaan yang kedua.
E.
Hasil Pengamatan
1.
Tabel hasil pengamatan
a.
Data kelompok
-
Tabel data intermediet
Percobaan ke-
|
Jumlah
|
|||
MM
|
Mm
|
mm
|
||
1
|
17
|
19
|
14
|
50
|
2
|
12
|
26
|
12
|
50
|
Total
|
29
|
45
|
26
|
100
|
-
Tabel data dominan
Percobaan ke-
|
Total
|
||
M-
|
mm
|
||
1
|
39
|
11
|
50
|
2
|
40
|
10
|
50
|
Total
|
79
|
21
|
100
|
b.
Tabel kelas
-
Tabel data intermediet
Percobaan ke-
|
Jumlah
|
|||
MM
|
Mm
|
mm
|
||
1
|
29
|
45
|
26
|
100
|
2
|
20
|
60
|
20
|
100
|
3
|
29
|
43
|
28
|
100
|
Total
|
78
|
148
|
74
|
300
|
-
Tabel data dominan
Percobaan ke-
|
Total
|
||
M-
|
mm
|
||
1
|
79
|
21
|
100
|
2
|
72
|
28
|
100
|
3
|
74
|
26
|
100
|
Total
|
225
|
75
|
300
|
2.
Analisis data
a.
Data kelompok
-
Tabel data intermediet
Percobaan ke-
|
Jumlah
|
|||
MM
|
Mm
|
mm
|
||
1
|
17
|
19
|
14
|
50
|
2
|
12
|
26
|
12
|
50
|
Total
|
29
|
45
|
26
|
100
|
Jumlah
|
||||
MM
|
Mm
|
mm
|
||
o
|
29
|
45
|
26
|
100
|
e
|
25
|
50
|
25
|
100
|
d
|
4
|
-5
|
1
|
0
|
x²h
|
0,62
|
0,50
|
0,04
|
1,18
|
·
x²h
total = x²hMM + x²hMm + x²hmm
= 0,64 + 0,50 + 0,04
= 1,18
·
Derajat kebebasan
Df = n – 1
=
3 – 1
=
2
·
Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x²htotal =
5,59
·
Taraf signifikan
Berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh,
maka :
x²t >
x²h
5,59 > 1,18
Jadi, hipotesis: diterima
-
Tabel
data dominan
Percobaan ke-
|
Total
|
||
M-
|
mm
|
||
1
|
39
|
11
|
50
|
2
|
40
|
10
|
50
|
Total
|
79
|
21
|
100
|
Jumlah
|
|||
M-
|
mm
|
||
o
|
79
|
21
|
100
|
e
|
75
|
25
|
100
|
d
|
4
|
-4
|
0
|
x²h
|
0,21
|
0,64
|
0,77
|
·
x²h
total = x²h M- + x²h
mm
= 0,21 + 0,64
= 0,85
·
Derajat kebebasan
df = n – 1
= 2 – 1
= 1
·
Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x²tabel = 3,84
·
Taraf signifikan
Berdasarkan nilai x²h total yang diperoleh,
maka:
x²t
> x²h
3,84 > 0,85
Jadi, hipotesis:
diterima
b.
Data kelas
-
Table data intermediet
Percobaan ke-
|
Jumlah
|
|||
MM
|
Mm
|
mm
|
||
1
|
29
|
45
|
26
|
100
|
2
|
20
|
60
|
20
|
100
|
3
|
29
|
43
|
28
|
100
|
Total
|
78
|
148
|
74
|
300
|
-
Table data intermediet
Jumlah
|
||||
MM
|
Mm
|
Mm
|
||
O
|
78
|
148
|
74
|
300
|
E
|
75
|
150
|
75
|
300
|
D
|
3
|
-2
|
-1
|
0
|
x²h
|
0,12
|
0,02
|
0,01
|
0,15
|
·
x²h
total = x²hMM + x²hMm
+ x²hmm
= 0,12 + 0,02
+ 0,01
= 0,15
·
Derajat kebebasan
df = n – 1
=
3 – 1
=
2
·
Nilai kemungkinan yang diambil 5%(0,05)
x²h table =
5,99
·
Taraf signifikan
berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh, maka:
x²t > x²h
5,99
> 0,15
Jadi hipotesis: diterima
-
Tabel data dominan
Percobaan ke-
|
Jumlah
|
||
M-
|
mm
|
||
1
|
79
|
21
|
100
|
2
|
72
|
28
|
100
|
3
|
74
|
26
|
100
|
Total
|
225
|
75
|
300
|
Jumlah
|
|||
M-
|
mm
|
||
O
|
225
|
75
|
300
|
E
|
225
|
75
|
300
|
D
|
0
|
0
|
0
|
x²h
|
0
|
0
|
0
|
·
x²h
total = x²hM- + x²hmm
= 0 + 0
= 0
·
Derajat kebebasan
df =
n – 1
= 2 – 1
= 1
·
Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x² tabel =
3,84
·
Taraf signifikan
berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh,
maka:
x²t > x²h
3,84 > 0
Jadi, hipotesis: diterima
F.
Pembahasan
Dari
hasil percobaan dan analisis data dapat diketahui bahwa percobaan sebelumnya
mengenai perbandingan ternyata benar, terbuti dari semua hasil analis data yang
diterima, semua menunjukkan angka yang dapat diterima atau dengan kata lain
hipotesis mengenai perbandingan gen pada praktikum ini diterima.
Praktikum
ini dilakukan melalui percobaan menggunakan chisquare untuk membuktikan
kebenaran percobaan perbandingan genetic yang telah dilakukan sebelumnya oleh
seorang ahli yang bernama Mendel. Teori mengenai hal ini lebih sering disebut
dengan hokum Mendel, yang membahas mengenai perbandingan genetik.
Hasil
analisis data menunjukkan percobaan ini berhasil. Hal ini juga sesuai dengan
perbandingan gen yang telah ditemukan oleh Mendel, yaitu 1 : 2 : 1 untuk data
intermediet dan 3 : 1 untuk data dominan. Percobaan dilakukan sebanyak dua kali
pada masing-masing data, artinya untuk data intermediet percobaan dilakukan
sebanyak dua kali dan untuk percobaan dominann juga dilakukan sebanyak dua kali
melalui pengambilan kancing genetika berwarna merah dan putih bersamaan secara
acak.
Analisis data kelompok pada tabel data
intermediet menunjukkan angka 1,18 pada x²h total, dengan derajat kebebasan sebesar 2, dan
nilai x²tabel
menunjukkan angka 5,99. Jadi secara otomatis hipotetis diterima karena nilai x²t lebih besar dari nilai
x²h, dan secara
otomatis dapat ditulis: x²t > x²h 5,99 > 1,18.
Hasil analisis data kelompok pada taabel dominan menunjukkan
angka 0,85 pada x²h total dengan derajat kebebasan sebesar 1, dan nilai x²tabel
menunjukkan angka 3,84. Jadi secara otomatis hipotesis diterima karena nilai
x²t lebih besar dari nilai x²h dan secara otomatis dapat ditulis: x²t > x²h 3,84
> 0,15.
Percobaan dari masing-masing kelompok digabungkan menjadi
satu dan dijadikan sebagai data kelas. Hasil analisis data kelas intermediet
menunjukkan angka 0,12 pada x²h total, dengan derajat kebebasan sebesar 2, dan
nilai x²tabel menunjukkan angka5,99, jadi secara otomatis hipotesis diterima
karna nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara otomatis dapat ditulis:
x²t > x²h 5,99
> 0,15.
Hasil analisis data kelas pada tabel dominan menunjukkan
angka 0 (nol) pada x²h total karena selisih antara e – o = 0 (n0l) sehingga x²h
total juga sebesar 0. Derajat kebebasannya sebsar 1 dan x²tabel sebesar 3,84,
jadi secara otomatis hipotesis ini diterima karena nilai x²t lebih besar dari
nilai x²h, dan secara otomatis nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara
otomatis dapat ditulis: x²t >x²h 3,84
> 0.
Jadi terbukti bahwa perbandingan
gen pada percobaan sebelumnya (percobaan Mendel) benar, karena semua hasil
analisis data baik baik data kelompok maupun data kelas menunjukkan bahwa
hipotesis pada percobaan ini diterima.
G.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan, analisis
data, dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Percobaan
tentang imitasi perbandingan gen dapat dibuktikan kebenarannya dengan percobaan
chisquare,
2.
Hasil
nalisis data pada praktikum ini semua menunjukkan bahwa hipotesis diterima,
dengan kata lain percobaan ini berhasil,
3.
Perbandingan
gen untuk data intermediet adalah 1 : 2 : 1 dan untuk data dominan 3 : 1,
4.
Data
kelompok menunjukkan angka 1,18 pada x²h total dalam tabel data intermediet dan
angka 0,85 pada x²h total dalam tabel data dominan,
5.
Data
kelas menunjukkan angka 0,15 pada x²h total dalam tabel data intermediet dan
angka 0 (nol) pada x²h total dalam tabel data dominan.
0 komentar:
Posting Komentar