ACARA III
STRUKTUR SEL TUMBUHAN
A. Pelaksanaan
Praktikum
1.
Tujuan praktikum : mengamati bagian-bagian penyusun sel. Baik yang
merupakan bagian protoplasma yang bersifat hidup maupun yang bukan protoplasma
antara lain kloroplas, nucleus, amilum, aleuron, sitoplasma, dan Kristal Ca.
Oksalat.
2.
Hari, tanggal praktikum : kamis, 18 Oktober 2012
3.
Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram
B. Landasan
Teori
Pada
dasarnya cairan sitoplasma bersifat hiertonik terhadap lingkunganya sehingga
terjadi peristiwa asmosisi, yaitu voakuola menyerap air. Akibatnya, vakuola
membesar dan meningkatkan tekanan air didalamnya (tekanan turgor) serta
mendesak memberan vakuola (tonoplas) ke arah sitoplasma. Sitoplasma meneruskan
tekanannya ke arah dinding sel. Tekanan turgor berguna untuk mengatur gerakan
osmosis cairan dari luar ke dalam sel. Selain itu terdapat kloroplas yang
merupakan bagian dari plastid. Kloroplas adalah organel yang mengandung
klorofil. Klorofil berfungsi saat fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari
membrane luar yang berguna untuk melewatkan molekul-molekul berukuran kurang
dari 10 kiolodalton tanpa selektifitas (Aryulina, Diah, 2004 :20-21).
Sitologi
tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan
kimia sel, serta perkembangan dinidng selnya. Sel tumbuhan didefinisikan
sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organic. Struktur yang
membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan ialah keberadaan dinding sel yang
merupakan lapisan terluar sel yang berbatasan dengan membrane plasma. Dinding
sel akan memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lainnya
dipisahkan oleh keberadaan dinding sel. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat
berbagai macam sel dengan variasi dalam hal fungsi, struktur, dan sususnan
dengan kompleksitas struktur dinding sel yang juga bervariasi. Komponen
penyusun sel tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu komponen
nonplasmik atau komponen yang tidak hidup (Setiowati, Tetty, 2007 : 16-17).
Protoplasma
berisi komponen berselaput dan tak berselaput. Apabila difiksasi dengan baik,
penampung melintang selaput (membrane) tampak di bawah mikroskop electron
sebagai dua garis gelap dnegan ketebalan masing-masing 2,5 nm dan dipisahkan olhe garis terang
dengan ketebalan 3,5 nm. Struktur membrane menurut model Danielli-Davson (1935)
terdiri atas lapisan lemak bimolekul yang setiap sisinya ditutupi lapisan
protein. Sekaran gini, teoi model mozaik cairan (singer-Nacolson) lebih banyak
diterima. Komponen utama sel tmbuhan adalah dinding sel, sitoplasma, dan inti.
Di dalam sitoplasma terdapat reticulum endoplasma, badan gologi, mitokandria,
plastid, badan mikro, ribosom, sferosom, mikrotubula, vakuola, dan benda
ergastis (Mulyani, Sri, 2006 :34-35).
Cytoplasm
is comprised of liquid and cell organelles. The water ini the cell is 70-80
percent of all cell content. In the cytoplasm, the organic substances such as
protein, fat and carbohydrate are dissolved. Cytoplasm has essential role since
it is a site for different processes of cell activity, such as burning process
(cell respiration), composing protein and fat, recycling damaged part of cell
and different chemical reaction. In cytoplasm, there are organelles such as
mitochondria, ribosome, golgi bodies, retitulum endoplasm and vacuole (Suyitno,
2006 :59).
All
living cells in a plant are interconnected by plasmodesmata, which are linde
with a continuous plasma membrane. Some substances can move from cells to cell
through plasmodesmata. In spite of these intertellular connections, neighboring
cells can maintain defferent chemical composition. Most plants cells have a
large central vacuole that arises for the fusion of vesicles and many smaller
vacuoles. The central vacuole contains mostly water, but it may also contain enzymes,
salt, pigments, alkaloids, and other kinds chemical, nucleus is the part of
cell whose size is biger than the cell organelles ini generals. Nucleus is
round or oval and is located in the middle or in the edge of the cell. In the nucleus,
there is genetic material. Nucleus functions as the center for cell activity
control. Inside the nucleus there are nucleoplasma, nucleolus, and plasm
membrane (karmana, oman, 2008 : 21-22).
C. Alat
dan Bahan
1. Alat :
|
1. Cawan
petri
2. Penusuk
3. Mikroskop
monokuler cahaya
4. Kaca
benda
5. Kaca
penutup
6. Pipet
tetes
7. Gelas
kimia
8. Silet
|
2. Bahan :
|
1. Umbi
lapis (bulbus) allium cepa
2. Tuber
Solanum Tuberosum
3. Tangkai
bayam Amaranthus sp
4. Aquades
|
D. Cara
Kerja
1.
Umbi lapis (bulbus) Allium Cepa
a. Mengiris
secara melintang bagian umbi lapis menggunakan silte yang tajam secara
hati-hati, dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungikn.
b. Meletakkan
irisan tersebut di atas kaca benda secara perlahan, kemudian meneteskan aquades
secukupnya.
c. Menutup
irisan yang tleah ditetesi aquades tersebut secara hati-hati untk menghindari
adanya gelembung udara menggunakan kaca penutup.
d. Meletakkan
kaca bend ayang berisi irisan tersebut di bawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat
e. Menggambar
hasil pengamatan dan memberikan keterangan haisl pengamatan.
2.
Tuber Solanum Tubersoum
a. Menusukkan
berulang-ulang penusuk ke dalam tuber kentang.
b. Meneteskan
tuber kentang pada penusuk ke atas kaca benda secukupnya
c. Meneteskan
aquades secukupnya pada tuber kentang tersebut.
d. Menutup
tuber kentang tersebut menggunakan kaca penutup dengan perlahan untuk
menghindari adanya gelembung udara.
e. Meletakkan
kaca benda (prparat buatan) tersebut di bawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat.
f. Menggambarkan
hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan
3.
Tangkai bayam Amaranhus sp
a. Mengiris
secara melintang tangkai bayan menggunakan silet yang tajam dengan hati-hati,
dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungkin
b. Meletakkan
irisan tersebut di atas kaca benda, kemudian meneteskan aquades secukupnya.
c. Menutup
irisan yang telah ditetesi aquades ersebut dengan kaca penutup secara perlahan,
untuk menghindari adanya gelembung udara.
d. Meletakkan
kaca benda yang berisi irisan tersebut di bawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat.
e. Menggambar
hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
E. Pembahasan
Sitoplasma
merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali
nuklus dan organelle. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut
nukleoplasma. Sitoplasma bersifat kolodi kompleks, yaitu tidak padat dan tidak
cair. Sedangkan komponen non protoplasmic (benda-benda ergastik) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu bersifat padat dan cair. Yang bersifat cair
bisanya disimpan dalam vakuola.
Pada
hasil pengamatan umbi lapis (bulbus) Allium Cepa, terlihat bentuk
selnya bersegi banyak dan tersusun rapat. Dari pengamatan juga terlihat dengan
jelas bagian dinding sel dan nukleus. Namun selain itu juga terlihat adanya
sitoplasma, pigmen, binukleoli dan vakuuola. Untuk dapat melihat semua bagian
denan baik, maka pada saat menyiapkan preparat, atau menyayat bawang harus
diusahakan setipis mungkin, agar semua bagian penyusunnya dapat terlihat dengan
baik dan jelas. Namun bila dalam proses penyayatan atau persiapan preparat
dilakukan dengan tidak baik, maka akan sangat sulit untuk mengamati bagian
penyusun umbi lapis tersebut. Jadi kehati-hatian dan ketelatenan diperlukan
saat proses pembuatan preparat alami.
Selanjutnya,
pada hasil pengamatan tuber Solanum tuberosum terlihat adanya
ergastik yang besifat padat, yaitu amilum. Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n,
berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas. Amiloplas
dapat dibedakan menjadi leokoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan
tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan
tepung asimilasi. Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat
ditengah-tengah atau ditepi, dan dibedakan menjadi : amilum tunggal, apabila sebutir
amilum terdapat satu hilus, dan masing-masing dikelilingi lamella, sehingga
terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya. Dan amilum majemuk, apabila
terdapat banyak hilus dan masing-masing dikielilingi lamela yang mengelilingi
seluruhnya.
Dan
yang terakhir, pada hasil pengamatan tangkai bayam Amaranthus sp,
terlihat dengan jelas bagian dinding sel, sitoplasma, dan Kristal Ca.
oksalatnya. Artinya bahwa dalam praktikum ini semua bagian dari Amaranthus
sp bias telihat. Kristal yang terdapat pada tangkai bayam ini merupakan hasil
akhir metabolism, umumnya terbentuk dari Kristal Ca. Oksalat yang diendaptkan.
Bagian terluar dari batang bayam disusun oleh selapis sel epidermis. Daerah
korteks disususn oleh beberapa jenis jaringan kolenkim. Kristal kalsium oksalat
berbentuk tetrahedral atau prisma yang berkuran sangat kecil sehingga disebut
dengan bentuk pasir terdapat di dalam parenkim korteks. Endodermis batang bayam
bersifat parenkimateis terdiri dari satu lapis, dikiuti oleh perikambium.
Berkas pengangkat prifer memiliki tiper kolateral terbuka. Karena susunan
berkas pengankut yang tersebut maka Amaranhus sp digolongkan ke dalam
kelompok dikoti.
F. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan praktikum dapat disimpulkan
1.
Sel tumbuhan disusun oleh bagian
protoplasma yang bersifat hidup dan bagian yang bukan protoplasma, seperti
nuklues, amilum, Kristal Ca. Oksalat, sitoplasma yang terdapat pada tumbuhan
tingkat tingi pada praktikum ini.
2.
Umbi lapis (bulbus) Allium Cepa,
berbentuk segi banyak atau polihendral dan bersusun rapat antar bagiannya. Pada
umbi lapis ditemukan panyusun sel yang bukan protoplasma, meliputi sitoplasma,
nucleus, nucleolus dan beberpa penyusun lainnya.
3.
Tuber Solanum Tuberosum,
terlihat adanya ergastik yang bersifat padat, yaitu amilum, Artinya amilum yang
dikandung berupa karbohidrat atau polisakarida yang disebut amiloplas
4.
Tangkai bayam Amaranthus sp,
tersusun atas dinding sel, sitoplasma, dan Kristal Ca. Oksalat. Kristal ca.
oksalat ini merupakan hasil akhir metabolism yang diendapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011. Tumbuhan (diakses : http://e-learning.um.ac.id. Pada hari Rabu, 7 November 2012. Pukul 13:12 WITA
Aryulina, Diah. 2004. Biologi 2. Jakarta :Erlangga
Karmana, Oman. 2008. Biologi. Bandung : Grafindo
Media Pratama.
Mulyani, Sri. 2006. Anantomi Tumbuhan. Yogyakarta
: Kanisus.
Rahayu. 2011. Praktikum Bio (diakses :
http://pelahgirhayu. Blospot.com. pada hari Rabu, 7 November 2012, pukul 13:05)
Setiowati, Tetty. 2007. Biologi Interaktif.
Jakarta : Azka Press.
Suyitno. 2006. Biologi. Jakarta : Yudhistira.
Wine. 2011. Praktikum Bio Sel. (diakses : http://winie doank.blogspot.com. pada hari Rabu, 7 november 2012,
pukul 14:13).
1 komentar:
thanks man
Posting Komentar