Pages

Subscribe:

Rabu, 27 Maret 2013

Laporan II Bentuk Sel Hewan dan Tumbuhan



ACARA II
BENTUK SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
A.    Pelaksanaan Praktikum
1.      Tujuan praktikum              : mengamati berbagai macam bentuk sel hewan dan tumbuhan .
2.      Hari, tanggal praktikum : kamis, 11 oktober 2012 .
3.      Tempat praktikum             : laboratorium biologi FKIP universitas mataram.
B.     Landasan Teori
Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dan suatu tipe unit dasar atau satuan struktur. Perbedaan pokok antara sel tumbuhan memiliki dinding sel yang nyata, sedangkan tetapi berupa membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakoula sel yang dapat membesar, sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Sel yang hidup mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri (sumardi, 1992 : 9-10)
Didasrkan pada perbedaan mikroskopik dan aspek-aspek biokimia, sel hidup dapat dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prakiotik termasuk bakteri, algae, netket sikel, tidak mempunyai anatomi lutraseluler. Yang kompleks, sebaliknya sel eukariotik termasuk rogi,jamur, tumbuhan , sel hewan, mempunyai membrane inti yang jelas serta mempunyai beberapa struktur intraseluler dan beberapa organel (arbianto, 2996 : 1).
Ukuran merupakan sifat umum struktur sel yang berkaitan dengan fungsinya. Logistic plaksanaan metabolisme membuat batasan-batasan pada kisaran ukuran sel. Sel terkecil terkenal ialah bakteri yang disebut mikroplasm, yang memiliki diameter antara 0,1 sampai 1,0 mikrometer (µm). ini mungkin paket terkecil dengan DNA yang cukup unutuk memprogram metabolisme, dan enzim yang cukup, serta perlengkapan seluler lainya unutk melakukan naktifitas-aktifitas yang perlu agar sel dapat memperthankan diri dan bereproduksi. Sel eukariotik biasanya berdiameter 10 hingga 100 µm, sepulu lebih besar daripada bakteri (cambell, 2002 : 116).
Sel- sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada sejumlah perbedaan penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam kedua kingdom tersebut. Sel-sel tumbuhan hamper selalu mengandung sel ekstraseluler, yang terbuat dari selulosa. Tumbuhan sangat berbeda dari hewan dalam hal detil-detil apesipik daroi proses pembelahan sel (mitosis), walaupun cirri-ciri umum dari fungsi reproduksi tersebut mirip pada kdedua organisme tersebut. Baik pada tumbuhan maupun hewan, kelompok-kelompok sel-sel serupa teorganisasi  mejadi lembar-lembar atau berkas-berkas longgar yang disebut jaringan (fried, geogre, 2005 : 41).
Those cells, prokaryotic and eukaryotic have plasma memberane and cytoplasma. Compared to eukaryotic, prokaryotic has no nucleus, but it has nucleoid (simple nucleus without memberane nucleus) and loses organelles. The real difference between prokaryotic and eukaryotic is the organelle organization or separation in eukaryotic is more apparent organelle of prokaryote has no memberane such as in eukaryotic. All memberane metaboliosme processes of eukaryotic occur in cytoplasm. Generally, eukaryotic cell has very small size. Most of the cells are smaller than 1 mm, some of then in fast has 1/1,000 milimeter (1 µm) in size. The content of cell and macromolecule is even smaller than micrometer and measured in nanometer (nm) (Priadi, Arif, 2009 : 15 ).
C.    Alat dan Bahan
1.      Alat :
ü  mikroskop monokuler cahaya
ü  kaca benda
ü  kaca pnutup
ü  pipet tetes
ü  gelas kimia
ü  pinset
ü  silet
ü  mikroskkop electron

2.      Bahan :
ü  Aquades
ü  Alkohol 70 %
ü  Rambut buah (Ceiba Petandara )
ü  Rambut biji (Gossypium sp)
ü  Singkong (manihot Utilissimia)
ü  Air rendaman jerami
ü  Tisu

D.    Cara Kerja
1.      Batang empulur singkong (Manihot Utilisma)
a.       Mengiris secara melintang gabus batang tanaman singkong dengan silet yang tajam dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungkin.
b.      Meletakan irisan gabus tersebut di atas kaca benda dengan hati-hati.
c.       Meneteskan aquades secukupnya dan menutup sel gabus dengan kaca penutup  secara perlahan agar tidak terdapat gelembung udara didalam preparat.
d.      Meletakan kaca benda yang berisi irisan tersebut dibawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat.
e.       Menggambar beberapa sel hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan.
2.      Rambut biji (Gossypium sp)
a.       Mengambil beberapa helai atau sedikit mungkin rambut biji dan meletakannya pada kaca benda secara hati-hati.
b.      Meneteskan aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup dengan perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara.
c.       Meletakan kaca benda yang berisi rambut biji tersebut dibawah lensa objektif dibawah mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat.
d.      Menggambar hasil pengamatan dna memberikan keterangan hasil pengamtan.
3.      Air rendaman jerami (Parametium sp)
a.       Mengambil air rendaman jerami menggunakan pipet tetes yang bersih dan meneteskan satu tetes pada benda.
b.      Menutupna dengan hati-hati menggunakan kaca penutup untuk menghindari adanya gelembungan udara dalam preparat.
c.       Meletakan kaca benda yang berisi air rendaman jerami tersebut dibawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamtinya mulai dari perbesaran lemah hingga perbesaran kuat.
d.      Menggambar hasil pengamntan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
4.      Rambut buah (ceiba petandra) + aquades
a.       Mengambil beberapa helai atau sedilit mungkin rambut buah dan meletakkanya pada kaca benda secara hati-hati.
b.      Meneteskan aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup secara perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara.
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi rambut buah tersebut di bawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya mulai dari perbesaran lemah hingga kuat.
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
5.      Rambut buah (ceiba petandra) + aquades dan alkohol  70%
a.       Mengambil beberapa helai atau sedilit mungkin rambut buah dan meletakkanya pada kaca benda secara hati-hati.
b.      Meneteskan aquades kemudian ditambahakan dengan alcohol 70% dan menutupnya secara perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara.
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi rambut buah tersebut di bawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya perpedaan yang terjadi pada rambut buah saat belum ditetesi alkohol  70% mulai dari perbesaran kuat hingga kuat.
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
E.     Pembahasan
Dari hasil peraktikum dapat diketahui bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha, secara perinsip bahwa sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hal inilah yang menyebabkan sel tumbuhan mempunyai bentuk yang tetap.sedangkan sel hewan memiliki dinding sel hewan yang menyebabkan bentuk sl hewan dapat berubah-ubah. Berbicara mengebai bentuk sel, tentu sangant erat kaitanya dengan fungsi maupun identitas. Organism uniseluler yang umunyab berbentuk bulat akan memberi kemudahan dalam mobilitas atau pergerakanya. Pada organisme multiseluler tersusun atas sel jaringan dan bagi kelempok yang evolusinya lebih maju telah berbentuk organ yang bervariasi sesuai dengan tugasnya.
Hasil pengamatan hasil empulur singkong (manihot utilissima) terlihat dinding selnya lebih tebal, ruang sel yang relatif besar, dan berbentuk segi enam atau bersegi banyak. Sehingga dapat dketahui bahwa sel tersebut diambil dari bagian yang biasa disebut empulur. Sel tanpa ada protoplasma. Bagian tenagh sel kosong dan diantara sel-sel tersebut terdapat ruang antar sel, oleh karena itu empulur bersifat pegas, fungi sel tersebut sebagai pengisi. Selai berfungsi sebagai pengisi bagian empulur dari singkong ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Kemudian hasil pengamatan pada rambut biji (Gossypium sp), terlihat selnya panjang terpilih-pilih atau yang disebut dengan torsi. Sel ini merupakan derivat dari evidermis biji, fungsi sel bagi tumbuhannya adalah untuk membantu pemancaran diasporan dan juga membantu dalam proses perkecambahan biji, funsi bagi manusia diguanakan sebagai bahan baku industri tekstil (kain), pembalut, dan pembersih. Selain panjang dan tepilih, selain juga bersifat mati, rambut biji memiliki dinding sel dan ruang sel yang mengikuti bentuknya.
Hasil pengamatan rendaman jerami, ternuyata dalamnya terdapat Paramecium sp. Untuk dapat melihat.a memang dibutuhkan kepenelitian dalam mengamati. Sealin karena ukurannya yang mikroskopis yaitu sekitar 0,17-0,29 mm, paramecium sp juga memiliki bentuk tubuh yang asimetris. Habitat air tawar, dan ciri yang mencolok yaitu bentuknya yang menyerupai bentuk sandal atau terompah. Alat geraknya menggunakan cilia-cilia sangat membantu dalam pergerakan dan diantaranya terdapat trikosis yang berfungsi sebagai organ pertahanan.
Selanjutnya hasil pengamatan rambut buah (ceiba petandra) yang di tetesi dengan aquader dan ditambahkan dengan alkohol 70% saat telah diamati. Hal yang paling terlihat saat pengamatan adalah gelembung udara didalamnya. Pada saat ceiba petandra hanya ditetesi dengan aquades, terlihat banyak gelembung udara si ruang sel, bahkan hamper memenuhi ruang sel.
Namun saat ditetesi dengan alkohol 70%. Gelembung-gelembung udara yang banyak terlihat di dalam ruang sel tidak atampak lagi atau dapat dikatakan menghilang. Hal ini diduga karena adanya proses dehidrasi air dalam ruang sel di tarik oleh alkohol dan gelembung udara juga teriakt, sehingga air dalam ruang sel tadi digantikan oleh alkohol. Alasan lainya adalah karena alkohol sangant cepat bereaksi dengan udara khususnya dengan atom oksigen, maka saat preparat ditetesi alkohol tersebut bereaksi dengan udara yang berada di dalam gelembung udara, sehingga mengakibatkan udara terikat dan secara otomatis gelembung udara menghilang atau dehidrasi.
F.    Pembahasan dan saran
1.      Kesimpulan
a.       Bentuk sel hewan dan tumbuhan berbeda, perbedaan ini disebabkan oleh didding sel sehingga bentuknya tetap-berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memililki dinding sel sehingga bentuknya dapat berubah-ubah.
b.      Batang empulur singkong (Manihat utilissima) memiliki dinding yang lebih tebal, bersegi banyak, ruang sel yang relative besar sehingga empulur singkong bersifat pegas untuk mengisi dan untuk menyimpan cadangan makanan.
c.       Rambut biji (Gossypium sp), berbentuk panjang dan terpilih-pilih (torsi), bersifat mati, dan memiliki ruang sel yang mengikuti bentuknya. Sehingga biji rambut banyak digunakan dalam bahan baku industry tekstik (kain) untuk pembalut dan pembersih.
d.      Paramecium sp, dapat di ihat melalui pengamatan dengan teliti karena ukuranya dengan mikroskopis dan gerakanya yang aktif.
e.       Rambut buah (ceiba petandra), mengandung banak gelembung udara saat ditetesi aquades, namun gelembung udara menghilang saat ditetesi alkohol hal ini terjadi dikarenakan adanya proses dehidrasi di dalam ruang sel pada sel ceiba petandra.
2.      Saran
ü  sebaiknya praktikum dilaksanakan dengan on time, sehingga pelaksanaan praktikum berjalan sesuai rencana.



DAFTAR PUSTAKA

Arbianto, p, 1996. Biokimia konsep-konsep dasar. Bandung :Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Cambell. 2002. Biologi. Jakarta Erlangga.
Friend, geogre. 2005. Biology. Jakarta Yudhistira.
Sumardi, I. 1996 . Struktur dan Pengembangan Tumbuhan. Yogyakarta : fakultas biologi UGM.
Sutrian. 2009. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (diskses : http ://pixaby.com.pada hari selasa 16 Oktober 2012, pukul 17:49 WITA).
Syukri. 2010. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (Diakses : http : //sarjanaku. Com. Pada hari selasa, 16 Oktober 2012, Pukul 17:49 WITA).








0 komentar:

Posting Komentar