ACARA
II
BENTUK
SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan
praktikum : mengamati
berbagai macam bentuk sel hewan dan tumbuhan .
2. Hari,
tanggal praktikum : kamis, 11 oktober 2012 .
3. Tempat
praktikum : laboratorium
biologi FKIP universitas mataram.
B. Landasan Teori
Sel
tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dan suatu tipe unit dasar atau satuan
struktur. Perbedaan pokok antara sel tumbuhan memiliki dinding sel yang nyata,
sedangkan tetapi berupa membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel
tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakoula sel yang dapat membesar,
sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Sel yang hidup mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri (sumardi, 1992 : 9-10)
Didasrkan
pada perbedaan mikroskopik dan aspek-aspek biokimia, sel hidup dapat dapat
dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu, sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prakiotik termasuk bakteri, algae, netket sikel, tidak
mempunyai anatomi lutraseluler. Yang kompleks, sebaliknya sel eukariotik
termasuk rogi,jamur, tumbuhan , sel hewan, mempunyai membrane inti yang jelas
serta mempunyai beberapa struktur intraseluler dan beberapa organel (arbianto,
2996 : 1).
Ukuran
merupakan sifat umum struktur sel yang berkaitan dengan fungsinya. Logistic
plaksanaan metabolisme membuat batasan-batasan pada kisaran ukuran sel. Sel
terkecil terkenal ialah bakteri yang disebut mikroplasm, yang memiliki diameter
antara 0,1 sampai 1,0 mikrometer (µm). ini mungkin paket terkecil dengan DNA
yang cukup unutuk memprogram metabolisme, dan enzim yang cukup, serta
perlengkapan seluler lainya unutk melakukan naktifitas-aktifitas yang perlu agar
sel dapat memperthankan diri dan bereproduksi. Sel eukariotik biasanya
berdiameter 10 hingga 100 µm, sepulu lebih besar daripada bakteri (cambell,
2002 : 116).
Sel-
sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada sejumlah
perbedaan penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam kedua kingdom
tersebut. Sel-sel tumbuhan hamper selalu mengandung sel ekstraseluler, yang
terbuat dari selulosa. Tumbuhan sangat berbeda dari hewan dalam hal detil-detil
apesipik daroi proses pembelahan sel (mitosis), walaupun cirri-ciri umum dari
fungsi reproduksi tersebut mirip pada kdedua organisme tersebut. Baik pada
tumbuhan maupun hewan, kelompok-kelompok sel-sel serupa teorganisasi mejadi lembar-lembar atau berkas-berkas
longgar yang disebut jaringan (fried, geogre, 2005 : 41).
Those
cells, prokaryotic and eukaryotic have plasma memberane and cytoplasma.
Compared to eukaryotic, prokaryotic has no nucleus, but it has nucleoid (simple
nucleus without memberane nucleus) and loses organelles. The real difference
between prokaryotic and eukaryotic is the organelle organization or separation
in eukaryotic is more apparent organelle of prokaryote has no memberane such as
in eukaryotic. All memberane metaboliosme processes of eukaryotic occur in
cytoplasm. Generally, eukaryotic cell has very small size. Most of the cells
are smaller than 1 mm, some of then in fast has 1/1,000 milimeter (1 µm) in
size. The content of cell and macromolecule is even smaller than micrometer and
measured in nanometer (nm) (Priadi, Arif, 2009 : 15 ).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
:
ü mikroskop
monokuler cahaya
ü kaca
benda
ü kaca
pnutup
ü pipet
tetes
ü gelas
kimia
ü pinset
ü silet
ü mikroskkop
electron
2. Bahan
:
ü Aquades
ü Alkohol
70 %
ü Rambut
buah (Ceiba Petandara )
ü Rambut
biji (Gossypium sp)
ü Singkong
(manihot Utilissimia)
ü Air
rendaman jerami
ü Tisu
D. Cara Kerja
1. Batang
empulur singkong (Manihot Utilisma)
a. Mengiris
secara melintang gabus batang tanaman singkong dengan silet yang tajam dan
mengusahakan agar irisan dapat setipis mungkin.
b. Meletakan
irisan gabus tersebut di atas kaca benda dengan hati-hati.
c. Meneteskan
aquades secukupnya dan menutup sel gabus dengan kaca penutup secara perlahan agar tidak terdapat gelembung
udara didalam preparat.
d. Meletakan
kaca benda yang berisi irisan tersebut dibawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat.
e. Menggambar
beberapa sel hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan.
2. Rambut
biji (Gossypium sp)
a. Mengambil
beberapa helai atau sedikit mungkin rambut biji dan meletakannya pada kaca
benda secara hati-hati.
b. Meneteskan
aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup dengan perlahan untuk menghindari
adanya gelembung udara.
c. Meletakan
kaca benda yang berisi rambut biji tersebut dibawah lensa objektif dibawah
mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran
kuat.
d. Menggambar
hasil pengamatan dna memberikan keterangan hasil pengamtan.
3. Air
rendaman jerami (Parametium sp)
a. Mengambil
air rendaman jerami menggunakan pipet tetes yang bersih dan meneteskan satu
tetes pada benda.
b. Menutupna
dengan hati-hati menggunakan kaca penutup untuk menghindari adanya gelembungan
udara dalam preparat.
c. Meletakan
kaca benda yang berisi air rendaman jerami tersebut dibawah lensa objektif
mikroskop, kemudian mengamtinya mulai dari perbesaran lemah hingga perbesaran
kuat.
d. Menggambar
hasil pengamntan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
4. Rambut
buah (ceiba petandra) + aquades
a. Mengambil
beberapa helai atau sedilit mungkin rambut buah dan meletakkanya pada kaca
benda secara hati-hati.
b. Meneteskan
aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup secara perlahan untuk
menghindari adanya gelembung udara.
c. Meletakkan
kaca benda yang berisi rambut buah tersebut di bawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya mulai dari perbesaran lemah hingga kuat.
d. Menggambar
hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
5. Rambut
buah (ceiba petandra) + aquades dan alkohol 70%
a. Mengambil
beberapa helai atau sedilit mungkin rambut buah dan meletakkanya pada kaca
benda secara hati-hati.
b. Meneteskan
aquades kemudian ditambahakan dengan alcohol 70% dan menutupnya secara perlahan
untuk menghindari adanya gelembung udara.
c. Meletakkan
kaca benda yang berisi rambut buah tersebut di bawah lensa objektif mikroskop,
kemudian mengamatinya perpedaan yang terjadi pada rambut buah saat belum
ditetesi alkohol 70% mulai dari
perbesaran kuat hingga kuat.
d. Menggambar
hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
E. Pembahasan
Dari
hasil peraktikum dapat diketahui bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha,
secara perinsip bahwa sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hal inilah yang
menyebabkan sel tumbuhan mempunyai bentuk yang tetap.sedangkan sel hewan
memiliki dinding sel hewan yang menyebabkan bentuk sl hewan dapat berubah-ubah.
Berbicara mengebai bentuk sel, tentu sangant erat kaitanya dengan fungsi maupun
identitas. Organism uniseluler yang umunyab berbentuk bulat akan memberi
kemudahan dalam mobilitas atau pergerakanya. Pada organisme multiseluler
tersusun atas sel jaringan dan bagi kelempok yang evolusinya lebih maju telah
berbentuk organ yang bervariasi sesuai dengan tugasnya.
Hasil
pengamatan hasil empulur singkong (manihot utilissima) terlihat
dinding selnya lebih tebal, ruang sel yang relatif besar, dan berbentuk segi
enam atau bersegi banyak. Sehingga dapat dketahui bahwa sel tersebut diambil
dari bagian yang biasa disebut empulur. Sel tanpa ada protoplasma. Bagian
tenagh sel kosong dan diantara sel-sel tersebut terdapat ruang antar sel, oleh
karena itu empulur bersifat pegas, fungi sel tersebut sebagai pengisi. Selai
berfungsi sebagai pengisi bagian empulur dari singkong ini juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Kemudian
hasil pengamatan pada rambut biji (Gossypium sp), terlihat selnya
panjang terpilih-pilih atau yang disebut dengan torsi. Sel ini merupakan
derivat dari evidermis biji, fungsi sel bagi tumbuhannya adalah untuk membantu
pemancaran diasporan dan juga membantu dalam proses perkecambahan biji, funsi
bagi manusia diguanakan sebagai bahan baku industri tekstil (kain), pembalut,
dan pembersih. Selain panjang dan tepilih, selain juga bersifat mati, rambut
biji memiliki dinding sel dan ruang sel yang mengikuti bentuknya.
Hasil
pengamatan rendaman jerami, ternuyata dalamnya terdapat Paramecium sp.
Untuk dapat melihat.a memang dibutuhkan kepenelitian dalam mengamati. Sealin
karena ukurannya yang mikroskopis yaitu sekitar 0,17-0,29 mm, paramecium sp
juga memiliki bentuk tubuh yang asimetris. Habitat air tawar, dan ciri yang
mencolok yaitu bentuknya yang menyerupai bentuk sandal atau terompah. Alat
geraknya menggunakan cilia-cilia sangat membantu dalam pergerakan dan
diantaranya terdapat trikosis yang berfungsi sebagai organ pertahanan.
Selanjutnya
hasil pengamatan rambut buah (ceiba petandra) yang di
tetesi dengan aquader dan ditambahkan dengan alkohol 70% saat telah diamati.
Hal yang paling terlihat saat pengamatan adalah gelembung udara didalamnya.
Pada saat ceiba petandra hanya ditetesi dengan aquades, terlihat
banyak gelembung udara si ruang sel, bahkan hamper memenuhi ruang sel.
Namun
saat ditetesi dengan alkohol 70%. Gelembung-gelembung udara yang banyak
terlihat di dalam ruang sel tidak atampak lagi atau dapat dikatakan menghilang.
Hal ini diduga karena adanya proses dehidrasi air dalam ruang sel di tarik oleh
alkohol dan gelembung udara juga teriakt, sehingga air dalam ruang sel tadi digantikan
oleh alkohol. Alasan lainya adalah karena alkohol sangant cepat bereaksi dengan
udara khususnya dengan atom oksigen, maka saat preparat ditetesi alkohol
tersebut bereaksi dengan udara yang berada di dalam gelembung udara, sehingga
mengakibatkan udara terikat dan secara otomatis gelembung udara menghilang atau
dehidrasi.
F. Pembahasan dan saran
1.
Kesimpulan
a. Bentuk
sel hewan dan tumbuhan berbeda, perbedaan ini disebabkan oleh didding sel
sehingga bentuknya tetap-berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memililki dinding
sel sehingga bentuknya dapat berubah-ubah.
b. Batang
empulur singkong (Manihat utilissima) memiliki dinding yang lebih
tebal, bersegi banyak, ruang sel yang relative besar sehingga empulur singkong
bersifat pegas untuk mengisi dan untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Rambut
biji (Gossypium sp), berbentuk panjang dan terpilih-pilih (torsi),
bersifat mati, dan memiliki ruang sel yang mengikuti bentuknya. Sehingga biji
rambut banyak digunakan dalam bahan baku industry tekstik (kain) untuk pembalut
dan pembersih.
d. Paramecium
sp, dapat di ihat melalui pengamatan dengan teliti karena ukuranya dengan
mikroskopis dan gerakanya yang aktif.
e. Rambut
buah (ceiba petandra), mengandung banak gelembung udara saat
ditetesi aquades, namun gelembung udara menghilang saat ditetesi alkohol hal
ini terjadi dikarenakan adanya proses dehidrasi di dalam ruang sel pada sel ceiba
petandra.
2.
Saran
ü sebaiknya
praktikum dilaksanakan dengan on time, sehingga pelaksanaan praktikum berjalan
sesuai rencana.
DAFTAR
PUSTAKA
Arbianto,
p, 1996. Biokimia konsep-konsep dasar. Bandung :Departemen pendidikan
dan kebudayaan.
Cambell.
2002. Biologi. Jakarta Erlangga.
Friend,
geogre. 2005. Biology. Jakarta Yudhistira.
Sumardi,
I. 1996 . Struktur dan Pengembangan Tumbuhan. Yogyakarta : fakultas
biologi UGM.
Sutrian.
2009. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (diskses : http
://pixaby.com.pada hari selasa 16 Oktober 2012, pukul 17:49 WITA).
Syukri.
2010. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (Diakses : http : //sarjanaku.
Com. Pada hari selasa, 16 Oktober 2012, Pukul 17:49 WITA).
0 komentar:
Posting Komentar