Pages

Subscribe:

Rabu, 27 Maret 2013

Laporan Praktikum III Struktur Sel Tumbuhan


ACARA III
STRUKTUR SEL TUMBUHAN

A.    Pelaksanaan Praktikum
1.      Tujuan praktikum              : mengamati bagian-bagian penyusun sel. Baik yang merupakan bagian protoplasma yang bersifat hidup maupun yang bukan protoplasma antara lain kloroplas, nucleus, amilum, aleuron, sitoplasma, dan Kristal Ca. Oksalat.
2.      Hari, tanggal praktikum     : kamis, 18 Oktober 2012
3.      Tempat praktikum             : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram

B.     Landasan Teori
      Pada dasarnya cairan sitoplasma bersifat hiertonik terhadap lingkunganya sehingga terjadi peristiwa asmosisi, yaitu voakuola menyerap air. Akibatnya, vakuola membesar dan meningkatkan tekanan air didalamnya (tekanan turgor) serta mendesak memberan vakuola (tonoplas) ke arah sitoplasma. Sitoplasma meneruskan tekanannya ke arah dinding sel. Tekanan turgor berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel. Selain itu terdapat kloroplas yang merupakan bagian dari plastid. Kloroplas adalah organel yang mengandung klorofil. Klorofil berfungsi saat fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari membrane luar yang berguna untuk melewatkan molekul-molekul berukuran kurang dari 10 kiolodalton tanpa selektifitas (Aryulina, Diah, 2004 :20-21).
      Sitologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan kimia sel, serta perkembangan dinidng selnya. Sel tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organic. Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan ialah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar sel yang berbatasan dengan membrane plasma. Dinding sel akan memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh keberadaan dinding sel. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat berbagai macam sel dengan variasi dalam hal fungsi, struktur, dan sususnan dengan kompleksitas struktur dinding sel yang juga bervariasi. Komponen penyusun sel tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu komponen nonplasmik atau komponen yang tidak hidup (Setiowati, Tetty, 2007 : 16-17).
      Protoplasma berisi komponen berselaput dan tak berselaput. Apabila difiksasi dengan baik, penampung melintang selaput (membrane) tampak di bawah mikroskop electron sebagai dua garis gelap dnegan ketebalan masing-masing  2,5 nm dan dipisahkan olhe garis terang dengan ketebalan 3,5 nm. Struktur membrane menurut model Danielli-Davson (1935) terdiri atas lapisan lemak bimolekul yang setiap sisinya ditutupi lapisan protein. Sekaran gini, teoi model mozaik cairan (singer-Nacolson) lebih banyak diterima. Komponen utama sel tmbuhan adalah dinding sel, sitoplasma, dan inti. Di dalam sitoplasma terdapat reticulum endoplasma, badan gologi, mitokandria, plastid, badan mikro, ribosom, sferosom, mikrotubula, vakuola, dan benda ergastis (Mulyani, Sri, 2006 :34-35).
      Cytoplasm is comprised of liquid and cell organelles. The water ini the cell is 70-80 percent of all cell content. In the cytoplasm, the organic substances such as protein, fat and carbohydrate are dissolved. Cytoplasm has essential role since it is a site for different processes of cell activity, such as burning process (cell respiration), composing protein and fat, recycling damaged part of cell and different chemical reaction. In cytoplasm, there are organelles such as mitochondria, ribosome, golgi bodies, retitulum endoplasm and vacuole (Suyitno, 2006 :59).
      All living cells in a plant are interconnected by plasmodesmata, which are linde with a continuous plasma membrane. Some substances can move from cells to cell through plasmodesmata. In spite of these intertellular connections, neighboring cells can maintain defferent chemical composition. Most plants cells have a large central vacuole that arises for the fusion of vesicles and many smaller vacuoles. The central vacuole contains mostly water, but it may also contain enzymes, salt, pigments, alkaloids, and other kinds chemical, nucleus is the part of cell whose size is biger than the cell organelles ini generals. Nucleus is round or oval and is located in the middle or in the edge of the cell. In the nucleus, there is genetic material. Nucleus functions as the center for cell activity control. Inside the nucleus there are nucleoplasma, nucleolus, and plasm membrane (karmana, oman, 2008 : 21-22).

C.     Alat dan Bahan
1.      Alat           :
1.      Cawan petri
2.      Penusuk
3.      Mikroskop monokuler cahaya
4.      Kaca benda
5.      Kaca penutup
6.      Pipet tetes
7.      Gelas kimia
8.      Silet
2.      Bahan       :
1.      Umbi lapis (bulbus) allium cepa
2.      Tuber Solanum Tuberosum
3.      Tangkai bayam Amaranthus sp
4.      Aquades

D.    Cara Kerja
1.      Umbi lapis (bulbus) Allium Cepa
a.       Mengiris secara melintang bagian umbi lapis menggunakan silte yang tajam secara hati-hati, dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungikn.
b.      Meletakkan irisan tersebut di atas kaca benda secara perlahan, kemudian meneteskan aquades secukupnya.
c.       Menutup irisan yang tleah ditetesi aquades tersebut secara hati-hati untk menghindari adanya gelembung udara menggunakan kaca penutup.
d.      Meletakkan kaca bend ayang berisi irisan tersebut di bawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat
e.       Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan haisl pengamatan.
2.      Tuber Solanum Tubersoum
a.       Menusukkan berulang-ulang penusuk ke dalam tuber kentang.
b.      Meneteskan tuber kentang pada penusuk ke atas kaca benda secukupnya
c.       Meneteskan aquades secukupnya pada tuber kentang tersebut.
d.      Menutup tuber kentang tersebut menggunakan kaca penutup dengan perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara.
e.       Meletakkan kaca benda (prparat buatan) tersebut di bawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat.
f.       Menggambarkan hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan
3.      Tangkai bayam Amaranhus sp
a.       Mengiris secara melintang tangkai bayan menggunakan silet yang tajam dengan hati-hati, dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungkin
b.      Meletakkan irisan tersebut di atas kaca benda, kemudian meneteskan aquades secukupnya.
c.       Menutup irisan yang telah ditetesi aquades ersebut dengan kaca penutup secara perlahan, untuk menghindari adanya gelembung udara.
d.      Meletakkan kaca benda yang berisi irisan tersebut di bawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga kuat.
e.       Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.

E.      Pembahasan
      Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nuklus dan organelle. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat kolodi kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sedangkan komponen non protoplasmic (benda-benda ergastik) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bersifat padat dan cair. Yang bersifat cair bisanya disimpan dalam vakuola.
      Pada hasil pengamatan umbi lapis (bulbus) Allium Cepa, terlihat bentuk selnya bersegi banyak dan tersusun rapat. Dari pengamatan juga terlihat dengan jelas bagian dinding sel dan nukleus. Namun selain itu juga terlihat adanya sitoplasma, pigmen, binukleoli dan vakuuola. Untuk dapat melihat semua bagian denan baik, maka pada saat menyiapkan preparat, atau menyayat bawang harus diusahakan setipis mungkin, agar semua bagian penyusunnya dapat terlihat dengan baik dan jelas. Namun bila dalam proses penyayatan atau persiapan preparat dilakukan dengan tidak baik, maka akan sangat sulit untuk mengamati bagian penyusun umbi lapis tersebut. Jadi kehati-hatian dan ketelatenan diperlukan saat proses pembuatan preparat alami.
      Selanjutnya, pada hasil pengamatan tuber Solanum tuberosum terlihat adanya ergastik yang besifat padat, yaitu amilum. Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas. Amiloplas dapat dibedakan menjadi leokoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat ditengah-tengah atau ditepi, dan dibedakan menjadi : amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus, dan masing-masing dikelilingi lamella, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya. Dan amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikielilingi lamela yang mengelilingi seluruhnya.
      Dan yang terakhir, pada hasil pengamatan tangkai bayam Amaranthus sp, terlihat dengan jelas bagian dinding sel, sitoplasma, dan Kristal Ca. oksalatnya. Artinya bahwa dalam praktikum ini semua bagian dari Amaranthus sp bias telihat. Kristal yang terdapat pada tangkai bayam ini merupakan hasil akhir metabolism, umumnya terbentuk dari Kristal Ca. Oksalat yang diendaptkan. Bagian terluar dari batang bayam disusun oleh selapis sel epidermis. Daerah korteks disususn oleh beberapa jenis jaringan kolenkim. Kristal kalsium oksalat berbentuk tetrahedral atau prisma yang berkuran sangat kecil sehingga disebut dengan bentuk pasir terdapat di dalam parenkim korteks. Endodermis batang bayam bersifat parenkimateis terdiri dari satu lapis, dikiuti oleh perikambium. Berkas pengangkat prifer memiliki tiper kolateral terbuka. Karena susunan berkas pengankut yang tersebut maka Amaranhus sp digolongkan ke dalam kelompok dikoti.

F.    Kesimpulan
      Dari hasil pengamatan dan praktikum dapat disimpulkan
1.      Sel tumbuhan disusun oleh bagian protoplasma yang bersifat hidup dan bagian yang bukan protoplasma, seperti nuklues, amilum, Kristal Ca. Oksalat, sitoplasma yang terdapat pada tumbuhan tingkat tingi pada praktikum ini.
2.      Umbi lapis (bulbus) Allium Cepa, berbentuk segi banyak atau polihendral dan bersusun rapat antar bagiannya. Pada umbi lapis ditemukan panyusun sel yang bukan protoplasma, meliputi sitoplasma, nucleus, nucleolus dan beberpa penyusun lainnya.
3.      Tuber Solanum Tuberosum, terlihat adanya ergastik yang bersifat padat, yaitu amilum, Artinya amilum yang dikandung berupa karbohidrat atau polisakarida yang disebut amiloplas
4.      Tangkai bayam Amaranthus sp, tersusun atas dinding sel, sitoplasma, dan Kristal Ca. Oksalat. Kristal ca. oksalat ini merupakan hasil akhir metabolism yang diendapkan.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2011. Tumbuhan (diakses : http://e-learning.um.ac.id. Pada hari Rabu, 7 November 2012. Pukul 13:12 WITA

Aryulina, Diah. 2004. Biologi 2. Jakarta :Erlangga

Karmana, Oman. 2008. Biologi. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Mulyani, Sri. 2006. Anantomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisus.

Rahayu. 2011. Praktikum Bio (diakses : http://pelahgirhayu. Blospot.com. pada hari Rabu, 7 November 2012, pukul 13:05)

Setiowati, Tetty. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Azka Press.

Suyitno. 2006. Biologi. Jakarta : Yudhistira.

Wine. 2011. Praktikum Bio Sel. (diakses : http://winie doank.blogspot.com. pada hari Rabu, 7 november 2012, pukul 14:13).

1 komentar:

Posting Komentar