Pages

Subscribe:

Rabu, 27 Maret 2013

Praktikum X Imitasi Perbandingan gen

ACARA X
Imitasi Perbandingan Gen

A.      Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum             :  Membuktikan kebenaran suatu percobaan yang     dilakukan chisquare list.
2. Hari, tanggal praktikum   :  Kamis, 13 Desember 2012
3. Tempat praktikum            :  Laboratorium Biologi, FKIP, Universitas      Mataram
B.       Landasan Teori
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hokum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum mengetahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukneat yang membina bahan genetik itu. Mendel menyebut bahan genetik itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan faktor. Hokum Mendel I berbunyi tenntang pemisahan gen sealel. Dalam bahasa inggris disebut “segregation of allelic genes”. Hokum ini disebut juga hokum segregasi. Berdasarkan percobaan menyilang 2 individu yang memiliki 1 karakter berbeda: monohybrid. Peristiwa pemisahan alel ini terlihat ketika pembuatan gamet individu yang memiliki genotype heterozigot, sehingga tiap mengandung salah satu alel itu (Suryo, 1984: 15).
Dalam suatu percobaan, jarang sekali ditemukan hasil yang tepat betul, karena selalu saja ada penyimpangan. Yang merjadi masalah ialah berapa banyak penyimpangan yang masih bisa kita terima. Menurut perhitungan para ahli statistic tingkat kepercayaan itu adalah 5% yang masih dianggap batas normal penyimpangan. Untuk percobaan genetika sederhana biasanya dilakukan analisis chisquare (Nio, 1990: 25).
Peluang menyangkut derajat kepastian apakah suatu kejadian atau tidak. Dalam ilmu fenotika ilmu genetika, segregasi dan rekombinasi gen juga didasarkan pada hokum peluang. Rasio persilangan heterozigot adalah 3 : 1 jika sifat tersebut diturunkan secara dominan penuh. Jika terjadi persilangan dan hasilnya tidak sesuai dengan teori, kita dapat menguji penyimpangan ini dengan uji chisquare dengan rumus sebagai berikut: x² =  ( Bimasraf, 2009: 1).
Imitasi perbandingan gen pada semua makhluk hidup memiliki sift terun temurun sebab setiap individu berasal dari individu yang semacam genetic adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Gen memiliki beberapa sifat diantaranya, sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, mengandung informasi genetika dan dapat menduplikasi diri pada pembelahan sel. Orang yang pertama kali mempelajari sifat-sifat keturunan adalah Haekal (1886), tiap organism hidup dikendalikan oleh sepasang factor keturunan yakni factor lingkungan dan bawaan sejak lahir (Anonim, 2005: 1).
C.   Alat dan Bahan
1.      Alat    : a. 2 kantong baju praktikum
b. 50 kancing genetika warna merah (dominan)
c. 50 kancing genetika warna putih (resesif)
2. Bahan   : -
D.  Cara Kerja
1. Percobaan dengan data intermediet
a.  menyiapkan kancing genetika merah dan putih masing-masing sebanyak 50 biji,
b.  Menghitung kancing genetika merah dan putih masing-masing sebanyak 25 biji kemudian mencampurnya (merah + putih = 50 biji),
c.  Memasukkan kancing genetika merah dan putih yang berjumlah 50 biji kekantung kantong kanan dan sisanya kekantong kiri,
d. mengambil masing-masing kancing genetika dikantong kanan dan kiri sebanyak 50 kali secara bersamaan, dengan ketentuan jika keduannya berwarna merah maka symbol (MM), jika salah satu berwarna merah maka symbol (Mm), dan jika keduannya berwarna putih maka symbol (mm), kemudian mencatat hasilnya,
e.  Mangulangi langkah b dan d sekali lagi untuk percobaan yang kedua.

2.  Percobaan dengan data dominan
a.       Menyiapkan kancing genetika merah dan putih masing-masing sebanyak 50 biji,
b.      Menghitung kancing genetika merah dan putih masing-masing seanyak 25 biji kemudian mencampurnya (merah + putih = 50 biji),
c.       Memasukkan kancing genetika merah dan putih yang berjumlah 50 biji kekantong kanan dan sisanya kekantong kiri,
d.      Mengambil masing-masing 1 kancing genetika di kantong kanan dan kiri sebanyak 50 kali secara bersamaan, dengan ketentuan jika keduannya berwarna merah maka simbol (MM), jika salah satu berwarna putih maka simbol (Mm), jika keduannya berwarna putih maka simbol (mm), kemudian mencatat hasilnya,
e.       Mengulangi langkah b dan d sekali lagi untuk percobaan yang kedua.
E.       Hasil Pengamatan
1.      Tabel hasil pengamatan
a.       Data kelompok
-          Tabel data intermediet
Percobaan ke-
Jumlah
MM
Mm
mm
1
17
19
14
50
2
12
26
12
50
Total
29
45
26
100





-          Tabel data dominan
Percobaan ke-
Total
M-
mm
1
39
11
50
2
40
10
50
Total
79
21
100

b.      Tabel kelas
-            Tabel data intermediet
Percobaan ke-
Jumlah
MM
Mm
mm
1
29
45
26
100
2
20
60
20
100
3
29
43
28
100
Total
78
148
74
300
-            Tabel data dominan
Percobaan ke-
Total
M-
mm
1
79
21
100
2
72
28
100
3
74
26
100
Total
225
75
300

2.      Analisis data
a.       Data kelompok
-            Tabel data intermediet
Percobaan ke-
Jumlah
MM
Mm
mm
1
17
19
14
50
2
12
26
12
50
Total
29
45
26
100


Jumlah
MM
Mm
mm
o
29
45
26
100
e
25
50
25
100
d
4
-5
1
0
x²h
0,62
0,50
0,04
1,18

·         x²h total = x²hMM + x²hMm + x²hmm
   = 0,64 + 0,50 + 0,04
   = 1,18
·         Derajat kebebasan
Df   = n – 1
        = 3 – 1
        = 2
·         Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x²htotal       = 5,59
·         Taraf signifikan
Berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh, maka :
x²t > x²h
5,59 > 1,18
Jadi, hipotesis: diterima
-          Tabel data dominan
Percobaan ke-
Total
M-
mm
1
39
11
50
2
40
10
50
Total
79
21
100


Jumlah
M-
mm
o
79
21
100
e
75
25
100
d
4
-4
0
x²h
0,21
0,64
0,77
·         x²h total      = x²h M- + x²h mm
= 0,21 + 0,64
= 0,85


·         Derajat kebebasan
df        = n – 1
             = 2 – 1
            = 1
·         Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x²tabel         = 3,84
·         Taraf signifikan
Berdasarkan nilai x²h total yang diperoleh, maka:
   x²t > x²h
3,84 > 0,85
     Jadi, hipotesis: diterima
b.      Data kelas
-          Table data intermediet
Percobaan ke-
Jumlah
MM
Mm
mm
1
29
45
26
100
2
20
60
20
100
3
29
43
28
100
Total
78
148
74
300




-          Table data intermediet

Jumlah
MM
Mm
Mm
O
78
148
74
300
E
75
150
75
300
D
3
-2
-1
0
x²h
0,12
0,02
0,01
0,15
·         x²h total      = x²hMM + x²hMm + x²hmm
= 0,12 + 0,02 + 0,01
= 0,15
·         Derajat kebebasan
df    = n – 1
                    = 3 – 1
                    = 2
·         Nilai kemungkinan yang diambil 5%(0,05)
x²h table      = 5,99
·         Taraf signifikan
berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh, maka:
        x²t > x²h
        5,99 > 0,15
Jadi hipotesis: diterima


-          Tabel data dominan
Percobaan ke-
Jumlah
M-
mm
1
79
21
100
2
72
28
100
3
74
26
100
Total
225
75
300


Jumlah
M-
mm
O
225
75
300
E
225
75
300
D
0
0
0
x²h
0
0
0
·         x²h total  = x²hM- + x²hmm
= 0 + 0
= 0
·         Derajat kebebasan
df           = n – 1
               = 2 – 1
               = 1
·         Nilai kemungkinan yang diambil 5% (0,05)
x² tabel               = 3,84
·         Taraf signifikan
berdasarkan nilai x²tabel yang diperoleh, maka:
x²t > x²h
3,84 > 0
Jadi, hipotesis: diterima
F.        Pembahasan
Dari hasil percobaan dan analisis data dapat diketahui bahwa percobaan sebelumnya mengenai perbandingan ternyata benar, terbuti dari semua hasil analis data yang diterima, semua menunjukkan angka yang dapat diterima atau dengan kata lain hipotesis mengenai perbandingan gen pada praktikum ini diterima.
Praktikum ini dilakukan melalui percobaan menggunakan chisquare untuk membuktikan kebenaran percobaan perbandingan genetic yang telah dilakukan sebelumnya oleh seorang ahli yang bernama Mendel. Teori mengenai hal ini lebih sering disebut dengan hokum Mendel, yang membahas mengenai perbandingan genetik.
Hasil analisis data menunjukkan percobaan ini berhasil. Hal ini juga sesuai dengan perbandingan gen yang telah ditemukan oleh Mendel, yaitu 1 : 2 : 1 untuk data intermediet dan 3 : 1 untuk data dominan. Percobaan dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing data, artinya untuk data intermediet percobaan dilakukan sebanyak dua kali dan untuk percobaan dominann juga dilakukan sebanyak dua kali melalui pengambilan kancing genetika berwarna merah dan putih bersamaan secara acak.
Analisis data kelompok pada tabel data intermediet menunjukkan angka 1,18 pada x²h total, dengan derajat kebebasan sebesar 2, dan nilai x²tabel menunjukkan angka 5,99. Jadi secara otomatis hipotetis diterima karena nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara otomatis dapat ditulis:  x²t > x²h               5,99 > 1,18.
Hasil analisis data kelompok pada taabel dominan menunjukkan angka 0,85 pada x²h total dengan derajat kebebasan sebesar 1, dan nilai x²tabel menunjukkan angka 3,84. Jadi secara otomatis hipotesis diterima karena nilai x²t lebih besar dari nilai x²h dan secara otomatis dapat ditulis:   x²t > x²h               3,84 > 0,15.
Percobaan dari masing-masing kelompok digabungkan menjadi satu dan dijadikan sebagai data kelas. Hasil analisis data kelas intermediet menunjukkan angka 0,12 pada x²h total, dengan derajat kebebasan sebesar 2, dan nilai x²tabel menunjukkan angka5,99, jadi secara otomatis hipotesis diterima karna nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara otomatis dapat ditulis: x²t > x²h                      5,99 > 0,15.
Hasil analisis data kelas pada tabel dominan menunjukkan angka 0 (nol) pada x²h total karena selisih antara e – o = 0 (n0l) sehingga x²h total juga sebesar 0. Derajat kebebasannya sebsar 1 dan x²tabel sebesar 3,84, jadi secara otomatis hipotesis ini diterima karena nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara otomatis nilai x²t lebih besar dari nilai x²h, dan secara otomatis dapat ditulis: x²t >x²h                 3,84 > 0.
Jadi terbukti bahwa perbandingan gen pada percobaan sebelumnya (percobaan Mendel) benar, karena semua hasil analisis data baik baik data kelompok maupun data kelas menunjukkan bahwa hipotesis pada percobaan ini diterima.
G.      Kesimpulan
Dari hasil percobaan, analisis data, dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Percobaan tentang imitasi perbandingan gen dapat dibuktikan kebenarannya dengan percobaan chisquare,
2.      Hasil nalisis data pada praktikum ini semua menunjukkan bahwa hipotesis diterima, dengan kata lain percobaan ini berhasil,
3.      Perbandingan gen untuk data intermediet adalah 1 : 2 : 1 dan untuk data dominan 3 : 1,
4.      Data kelompok menunjukkan angka 1,18 pada x²h total dalam tabel data intermediet dan angka 0,85 pada x²h total dalam tabel data dominan,
5.      Data kelas menunjukkan angka 0,15 pada x²h total dalam tabel data intermediet dan angka 0 (nol) pada x²h total dalam tabel data dominan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ciyeeeeeeeeeeeee

Posting Komentar